Contoh Soal Olimpiade Matematika SD Kelas 5

contoh soal olimpiade matematika sd kelas 5

Halo, para genius matematika kelas 5 SD! Apakah kalian siap mengasah kemampuan matematika kalian dengan mengerjakan soal-soal Olimpiade? Nah, kali ini kita akan memberikan beberapa contoh soal Olimpiade Matematika yang bisa kalian coba kerjakan.

Dalam Olimpiade Matematika, peserta diuji tidak hanya pada kemampuan berhitung, tetapi juga pada logika berpikir dan pemecahan masalah. Jadi, selain menguasai materi pelajaran, kalian juga perlu melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif kalian.

Jangan khawatir jika kalian belum pernah mengikuti Olimpiade Matematika sebelumnya. Contoh soal yang akan diberikan ini memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi, sehingga cocok untuk semua kalangan. So, tunggu apa lagi? Mari kita mulai mengerjakan soal-soalnya!

Soal Olimpiade Matematika SD Kelas 5 – Bagian 1

Soal 1:Menentukan bilangan terbesar dari tiga bilangan yang diberikan.

  • Tentukan bilangan terbesar dari 125, 143, dan 119.
  • Dari kumpulan bilangan 234, 198, dan 212, carilah bilangan terbesar.
  • Diketahui tiga bilangan: 789, 987, dan 897. Manakah bilangan terbesar dari ketiganya?

    Soal 2:Mencari faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan.

    • Tentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 18 dan 24.
    • Hitunglah FPB dari bilangan 36 dan 48.
    • Diketahui dua bilangan 72 dan 90. Tentukan faktor persekutuan terbesarnya.

      Soal 3:Menemukan kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan.

      • Carilah kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 8 dan 12.
      • Hitung KPK dari bilangan 15 dan 20.
      • Diketahui dua bilangan 24 dan 36. Tentukan kelipatan persekutuan terkecilnya.

        Soal Olimpiade Matematika SD Kelas 5 – Bagian 2

        Soal 2: Menghitung Luas Segitiga, Keliling Persegi Panjang, Volume Kubus

        Soal 2 terdiri dari tiga bagian, yaitu menghitung luas segitiga, mencari keliling persegi panjang, dan menentukan volume kubus. Berikut penjelasan detail untuk masing-masing bagian:

        Menghitung Luas Segitiga

        Untuk menghitung luas segitiga, kita perlu mengetahui panjang alas dan tinggi segitiga. Rumus untuk menghitung luas segitiga adalah:

        Luas = 1/2 x alas x tinggi

        Contoh soal:

        Sebuah segitiga memiliki alas 10 cm dan tinggi 8 cm. Berapakah luas segitiga tersebut?

        Penyelesaian:

        Luas = 1/2 x 10 cm x 8 cm= 40 cm2

        Mencari Keliling Persegi Panjang

        Keliling persegi panjang adalah jumlah panjang semua sisinya. Untuk mencari keliling persegi panjang, kita perlu mengetahui panjang dan lebar persegi panjang. Rumus untuk menghitung keliling persegi panjang adalah:

        Keliling = 2 x (panjang + lebar)

        Contoh soal:

        Sebuah persegi panjang memiliki panjang 15 cm dan lebar 10 cm. Berapakah keliling persegi panjang tersebut?

        Penyelesaian:

        Keliling = 2 x (15 cm + 10 cm)= 2 x 25 cm= 50 cm

        Menentukan Volume Kubus

        Volume kubus adalah jumlah ruang yang ditempati oleh kubus. Untuk menentukan volume kubus, kita perlu mengetahui panjang sisi kubus. Rumus untuk menghitung volume kubus adalah:

        Volume = sisi3

        Contoh soal:

        Sebuah kubus memiliki panjang sisi 5 cm. Berapakah volume kubus tersebut?

        Penyelesaian:

        Volume = 5 cm3

        Soal Olimpiade Matematika SD Kelas 5 – Bagian 4

        Soal 4: Menggambar, Mencerminkan, dan Menemukan Simetri Bangun Datar

        Bangun datar merupakan salah satu materi penting dalam matematika yang harus dikuasai siswa SD. Materi ini melatih kemampuan siswa dalam berpikir logis, spatial, dan mengasah keterampilan menggambar. Salah satu soal yang sering muncul dalam Olimpiade Matematika SD Kelas 5 adalah soal yang berkaitan dengan bangun datar, seperti menggambar, mencerminkan, dan menemukan simetri bangun datar.

        **Menggambar Bangun Datar**

        Dalam menggambar bangun datar, siswa harus cermat mengikuti petunjuk dan memperhatikan bentuk yang akan digambar. Misalnya, dalam menggambar segitiga siku-siku dengan sisi miring 10 cm dan sisi tegak 8 cm, siswa perlu memperhatikan panjang sisi miring dan tinggi segitiga agar gambar yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diminta.

        **Mencerminkan Bangun Datar**

        Mencerminkan bangun datar berarti melipat bangun datar tersebut pada garis tertentu sehingga diperoleh bayangan yang sama bentuk dan ukuran. Garis pelipatan disebut garis simetri. Untuk mencerminkan bangun datar, siswa perlu memahami konsep simetri terlebih dahulu.

        **Menemukan Simetri Bangun Datar**

        Simetri bangun datar adalah kesamaan bentuk dan ukuran suatu bangun datar setelah dilipat pada garis tertentu. Simetri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu simetri lipat dan simetri putar. Simetri lipat terjadi ketika bangun datar dilipat pada satu garis sehingga diperoleh dua bagian yang sama bentuk dan ukuran. Sementara itu, simetri putar terjadi ketika bangun datar diputar pada titik tertentu sehingga diperoleh gambar yang sama bentuk dan ukuran.

        Untuk menemukan simetri bangun datar, siswa perlu melipat atau memutar bangun datar sesuai dengan jenis simetri yang akan ditemukan. Selain itu, siswa juga perlu memperhatikan ciri-ciri bangun datar yang simetris, seperti bentuk yang sama pada sisi kiri dan kanan garis simetri (untuk simetri lipat) atau bentuk yang tetap sama setelah diputar (untuk simetri putar).

        Soal Olimpiade Matematika SD Kelas 5 yang berkaitan dengan bangun datar dapat bervariasi, mulai dari menggambar bangun datar sederhana hingga mencari simetri bangun datar kompleks. Untuk dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan baik, siswa perlu menguasai konsep dasar bangun datar, memahami jenis-jenis simetri, dan memiliki keterampilan menggambar yang baik.

        Soal Olimpiade Matematika SD Kelas 5 – Bagian 5

        Soal 5:

        Menyelesaikan Masalah Cerita tentang Penjumlahan dan Pengurangan

        Seorang pedagang membeli 120 kg apel seharga Rp6.000,00 per kg. Ia menjual 80 kg apel seharga Rp8.000,00 per kg. Sisanya ia jual rugi dengan harga Rp4.000,00 per kg. Berapa rupiah kerugian yang dialami pedagang tersebut?

        Penyelesaian:

        • Hitung harga pembelian apel: 120 kg x Rp6.000,00 = Rp720.000,00
        • Hitung harga penjualan apel yang laku: 80 kg x Rp8.000,00 = Rp640.000,00
        • Hitung harga penjualan apel yang rugi: 40 kg x Rp4.000,00 = Rp160.000,00
        • Hitung harga penjualan total: Rp640.000,00 + Rp160.000,00 = Rp800.000,00
        • Hitung kerugian: Rp720.000,00 – Rp800.000,00 = **Rp120.000,00**

        Menentukan Persentase dari Suatu Bilangan

        Jika harga sebuah buku Rp120.000,00, berapa persenkah diskon yang diberikan jika harga buku tersebut menjadi Rp108.000,00?

        Penyelesaian:

        • Hitung selisih harga: Rp120.000,00 – Rp108.000,00 = Rp12.000,00
        • Hitung persentase diskon: (Rp12.000,00 / Rp120.000,00) x 100% = **10%**

        Menghitung Diskon Suatu Barang

        Harga sebuah tas adalah Rp150.000,00 dan diberikan diskon sebesar 20%. Berapakah harga tas tersebut setelah diskon?

        Penyelesaian:

        • Hitung besaran diskon: Rp150.000,00 x 20% = Rp30.000,00
        • Hitung harga tas setelah diskon: Rp150.000,00 – Rp30.000,00 = **Rp120.000,00**

        Soal Olimpiade Matematika SD Kelas 5 – Bagian 6

        Soal 6:

        **Mencari Median dari Suatu Kumpulan Data**

        Median adalah nilai tengah dari suatu kumpulan data yang telah diurutkan. Cara mencari median adalah dengan:

        1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke terbesar.
        2. Jika jumlah data ganjil, median adalah nilai tengah dari data yang telah diurutkan.
        3. Jika jumlah data genap, median adalah rata-rata dari dua nilai tengah dari data yang telah diurutkan.

        **Contoh:**

        Urutkan data: 5, 7, 9, 11, 13

        Karena jumlah data ganjil, maka median adalah nilai tengah, yaitu 9.

        **Menentukan Modus dari Suatu Kumpulan Data**

        Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam suatu kumpulan data. Cara menentukan modus adalah dengan:

        1. Mencatat frekuensi kemunculan setiap nilai.
        2. Nilai yang memiliki frekuensi kemunculan tertinggi adalah modus.
        3. Jika terdapat lebih dari satu nilai yang memiliki frekuensi kemunculan tertinggi, maka data tersebut memiliki lebih dari satu modus (multimodal).

        **Contoh:**

        Kumpulan data: 5, 7, 7, 9, 11, 11

        Frekuensi kemunculan 5: 1

        Frekuensi kemunculan 7: 2

        Frekuensi kemunculan 9: 1

        Frekuensi kemunculan 11: 2

        Jadi, modus data tersebut adalah 7 dan 11.

        **Membuat Diagram Statistik**

        Diagram statistik digunakan untuk menyajikan data secara visual. Terdapat berbagai jenis diagram statistik, antara lain:

        • Diagram Batang: Menyajikan data dalam bentuk batang-batang yang tingginya mewakili frekuensi kemunculan setiap nilai.
        • Diagram Lingkaran: Menyajikan data dalam bentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa sektor. Luas setiap sektor mewakili persentase kemunculan setiap nilai.
        • Diagram Histogram: Menyajikan data dalam bentuk batang-batang yang tingginya mewakili frekuensi kemunculan dalam rentang nilai tertentu.
        • Poligon Frekuensi: Menyajikan data dalam bentuk garis poligon yang menghubungkan titik-titik yang mewakili frekuensi kemunculan dalam rentang nilai tertentu.

        **Contoh:**

        Kumpulan data: 5, 7, 7, 9, 11, 11

        Diagram batang:

        Nilai | Frekuensi------|---------5     | 17     | 29     | 111    | 2

        Diagram lingkaran:

        17%    5  33%   7     17%   11             33%  7

Leave a Comment